Makna Kebangkitan Yesus Kristus Bagi Umat Kristen

Malang, www.beritamadani.com – Saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Baru saja kita sebagai umat Kristen merayakan Paskah. Saya rindu untuk mengingatkan kembali bahwa Paskah bagi umat Kristen memiliki makna yang sangat penting selain Natal. Dimana momen Paskah merupakan sentral atau pusat dari keimanan umat Kristen di seluruh bumi.

Paskah bagi umat Kristen merupakan titik balik dari dosa dan menjadi tidak berdosa, diselamatkan oleh karena karya penebusan dengan pengorbanan dari Yesus Kristus. Paskah menandai kemenangan atas kuasa maut dan kematian, serta jaminan keselamatan bagi yang percaya.

Kebangkitan Yesus Kristus pada hari yang ketiga, merupakan bukti bahwa Yesus Kristus memiliki otoritas ilahi, juga kekuasaan untuk mengendalikan kematian, mengalahkan dosa, dan maut.

Perjalanan hidup manusia menurut iman Kristen, bahwa dari roh kembali ke roh, setelah kematian roh manusia akan kembali ke sumber asalnya yaitu Allah (Pengkotbah 12:7), diyakini bahwa tidak ada siapa pun yang bisa menyelamatkan kita ketika kita berpulang nanti, selain Yesus Kristus sendiri yang menyiapkan tempat bagi kita di sorga. Dialah jalan kebenaran dan Allah yang hidup, tidak ada yang bisa datang kepada Bapa (Tuhan,red) tanpa melalui Dia.

Sebagian umat di dunia tidak percaya akan karya penebusan Yesus Kristus, dengan mengatakan Yesus Kristus tidak disalib dan digantikan oleh orang lain. Mereka juga mengatakan bahwa mana mungkin sosok Tuhan bisa mati, dan bisa direndahkan dengan disalib, yang dipandang sebagai sebuah hukuman yang paling menghinakan (merendahkan,red) derajat tahanan, pada masa itu. (penyaliban,red).

Bukti, ketika Yesus Kristus mati dan dikuburkan, lalu bangkit pada hari yang ketiga. Menunjukkan kematian tidak sanggup menahan Yesus Kristus. Kuburan dengan tutup batu besar pun tidak sanggup menutup agar Yesus Kristus untuk keluar. Kubur pun menjadi kosong. “Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini” (Markus 19:6).

Hari ketiga sendiri bagi umat Kristen memiliki makna yang penting dan tercatat dalam Alkitab. Dalam PL terdapat beberapa ungkapan terkait “Pada hari yang ketiga” (Kej.22:4; 42:18;Kel.19:11,16;Yos 2:16;2Raj.20:5,8;Est 5:1;Hos 6:2-3). Hari ketiga menyatakan tindakan Allah kepada umat Israel yang baik,  atau orang-orang benar.

Nubuatan kebangkitan pada hari yang ketiga telah terealisasi ini membuktikan bahwa ini menunjukkan nubuat Tuhan tidak pernah gagal. Tuhan sendiri yang merencanakan Tuhan juga yang melakukannya. Kedukaan menjadi sukacita. “Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati” (Rm. 10:9).

Yesus Menampakkan Diri Pasca Kebangkitan

Keraguan masyarakat dunia akan kebangkitan Yesus Kristus sebenarnya telah dijawab berdasarkan Alkitab. Yesus Kristus menunjukkan diri kepada banyak orang, secara fisik bukan secara rohani. Hal ini bisa kita baca di (Luk. 24:39), (Luk.24:42-43), (Yoh. 20:27).

Rasul Paulus pun mengatakan bahwa biar pun bukan saksi mata, telah mendengar sendiri kesaksian dari orang banyak bahwa Yesus Kristus telah bangkit, seperti yang dicatat pada 1 Korintus 15:3-8.

Rasul Paulus juga menegaskan arti kebangkitan, jikalau Yesus Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan orang percaya, dan orang percaya akan masih hidup dalam dosa (1Kor. 15:17,18,26).

Dari paparan diatas bisa disimpulkan bahwa Paskah memiliki makna: 1)Kebangkitan Yesus Kristus menyatakan kemenangan atas kuasa dosa, maut dan iblis. Dengan demikian memberikan jaminan pengampunan atas dosa. 2) Dengan adanya kebangkitan, merupakan titik balik dari dosa menjadi selamat oleh karya penebusan. 3) Kebangkitan Yesus Kristus merupakan jaminan untuk ikut dalam kerajaan Allah yang akan dinyatakan.

Penulis: David Kusuma, S.T., M.Miss. (Penginjil di Pos PI Harapan Kasih 512, Bunulrejo-Kota Malang); Sumber: Renungan Harian HK, Alkitab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top