Malang, www.beritamadani.com – Para Budayawan Singosari melaksanakan Upacara Bendera memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia. Upacara tersebut dihadiri oleh para pegiat dan pemerhati budaya Malang Raya, dilaksanakan di Kawedanan Singosari, Jl.Raya Singosari No.64, Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Hadir beberapa pegiat budaya dari Gunung Kawi Ki Subur beserta rombongan, Mpu Arum Fanani, Mbah Rinto beserta Tim Tari Jowo Line Dance, Mbah Agus Demit, Ki David Dwi, Ki Bagus Purnomo, Mbah Keling, Mbah Totok, Bunda Enik, serta para pinisepuh pegiat budaya yang lain. Upacara ini Juga dihadiri oleh anggota Surya Chandra Singosari dari Kedatuan Singosari dan Kasepuhan Singosari, kemudian juga dari tim tari kreasi budaya di wilayah Singosari. Total peserta yang hadir sekira 100 orang.
Upacara dengan Inspektur Mbah R. Sugeng Priyadi dan Komandan Upacara KRT Yusuf Tanoko tersebut berlangsung kidmat, mengambil tema”Perjuangan Harus Dipertahankan”.
“Kenapa perjuangan menjadi kata kunci, karena hari ini masyarakat kita terlena dengan modernisasi, kehilangan nilai-nilai perjuangan, apa yang seharusnya menjadi tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan amanah UUD 1945. Momen peringatan hari ini, kenapa itu yang kita tekankan sebagai perjuangan, yaitu; perjuangan untuk kembali ke jati diri bangsa, perjuangan untuk mewujudkan kembali cita-cita yang sudah diamanahkan para pendiri bangsa kita. Cita-cita yang sudah digariskan dan sudah diamanahkan UUD 1945 ini harus diperjuangkan kembali,” ujar KRT Yusuf Tanoko.
“Mudah-mudah apa yang menjadi giat bersama para pegiat budaya hari ini adalah momen untuk menyatukan para Budayawan Singosari khususnya, untuk lebih memperjuangkan nilai-nilai apa yang sudah diwariskan para leluhur, dan pendiri bangsa ini. Giat ini adalah yang ketiga kalinya, kami menjalankan secara mandiri,” imbuhnya.
Yang menarik dari Upacara Bendera memperingati HUT ke-79 RI di Kawedanan Singosari ini adalah adanya penampilan dari Jowo Line Dance yang dipimpin langsung dari maestro tari dari Kota Malang yang beken Mbah Rinto. Penampilan diawal dan akhir upacara pun mendapat applause tepuk tangan yang meriah dari peserta upacara. Selain itu penampilan tari modern tim kreasi budaya dari wilayah Singosari juga sangat luar biasa, memberikan warna dan semangat perjuangan di peringatan hari kemerdekaan oleh para Budayawan Singosari tersebut.
Sementara itu salah satu pegiat budaya dari Singosari Mpu Arum Fanani, mengatakan bahwa giat upacara kali ketiga ini juga sebagai ajang silaturahmi, dan menyambung doa untuk para pejuang.
“Saya mengikuti sejak awal, yang menjadi catatan adalah pesertanya semakin banyak. Sangat bersyukur dan saya menyempatkan diri, karena momen ini juga momen silaturahmi, juga mengingatkan kita yang hubungannya dengan perjuangan, itu sebetulnya kalau kita mengikuti kisah-kisah beliau-beliau, para pejuang itu luar biasa sekali. Maksudnya dengan jerih payahnya para pejuang, ketika disebutkan perjuangan jiwa raga, air mata, itu riil betul. Maka dengan adanya kegiatan upacara seperti ini yaitu; mengingatkan kembali perjuangan beliau-beliau, menyambung doa, juga dengan giat seperti ini mental kita itu akan semakin tebal, utamanya berkaitan dengan merah putih,” paparnya.
“Kedepan dilestarikan dan dikembangkan sekaligus dievaluasi. Kalau menariknya sudah, sudah ada variasi-variasi, tinggal mungkin perlu ada pertemuan sehingga muncul ide-ide untuk mengembangkan atau melestarikan kedepannya. Menurut saya semakin lama semakin bagus,” pungkas Mpu Arum Fanani. (A.Maria)