Blitar, www.beritamadani.com – Sudah memasuki tahun ke-13, Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN), mengagendakan Kirab Tumpeng Agung Gotong Royong, di Situs Candi Penataran, Desa Penataran, Kec Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Menurut Ki Ahmad, Sekretaris Panitia KTAN, Kirab Tumpeng Agung Gotong Royong ke-13 tahun 2024 merupakan agenda memperingati berdirinya Candi Palah Penataran. “Perayaan Kirab ini dalam rangka memperingati berdirinya Candi Palah Penataran yang ke-827,” ujar Ki Ahmad, disela kesibukannya di Sekretariat DPC LP2BN Tulungagung.
Ki Ahmad, sebagai Panitia Pelaksana, yang ditugasi DPP LP2BN, ketika ditanya apa alasannya memilih tema tahun ini “Wiring Kuning Jumedhul Ing Wetan?”
“Itu sudah menjadi keputusan DPP LP2BN, sebagai pihak penyelenggara, dan kami Panitia hanya melaksanakan tugas, sebagai bagian dari dharma bakti kami, kepada leluhur kami di Candi Penataran” ungkapnya.
Untuk diketahui, tema KTAN tahun ini adalah “Wiring Kuning Jumedul ing Wetan”, adalah sebuah simbul gemilangnya sosok kesatria bangsa yang muncul saat fajar di timur. Kesatria ini yang akan mewakili seluruh aspek kehidupan dan yang diharapkan munculnya oleh semua para wisesa. Beda tema KTAN tahun sebelumnya, Ini lebih kepada kemunculan cahaya gemilang, namun saling berkaitan. Dari filosofi tema tahun sebelumnya, yang sangat penting disampaikan kepada para pihak dan khususnya Generasi Muda Penerus Perjuangan Kebangkitan Budaya Nusantara?
Kami berharap, makin pekanya para pihak yang gemar, giat, dan berwawasan Budaya Bangsa Nusantara, terkhusus untuk generasi muda, yang secara kolektif hilang kesadaran dari karakter budaya bangsa Nusantara ini.
Semakin faham dan sadar akan pentingnya kedaulatan dan jati diri Bangsa Nusantara yang begitu besar ini (agung). Tidak lain adalah warisan dari pada Para Leluhur Peradaban yang lebih, yang diyakini lebih modern dari pada yang ada saat ini.
Ketika awak media ini menemui Ki Aris Sugito, S.H., Ketum LP2BN, di Candi Palah Penataran, yang dibangun tahun 1119 Saka/1197 M tersebut, disela kesibukannya menyatakan bahwa, memang sejak tahun 2012, Kirab Tumpeng Agung Nusantara digelar, hampir setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda.
“Beberapa tema yang pernah digunakan, Canda Waloko, Jalmo Tumitah, Kumambange Watu Item, dan Sileme Prau Gabus. Pada tahun ini adalah temanya adalah “Wiring Kuning Jumedhul ing Wetan,” jelas Ki Aris Sugito, S.H., Ketum LP2BN.
“Dan semua tema tersebut merupakan diyakini petunjuk dari leluhur kami, sesuai dengan konteks zamannya. Tema tersebut juga terus berkesinambungan dari tahun ke tahun, dan itu selalu relevan dengan kondisi pada zaman sekarang,” imbuhnya.
Seperti pilihan tema untuk tahun ini, adalah multi tafsir dari kondisi saat ini. “Munculnya Jago atau Pemimpin dari Timur, yang akan membawa pencerahan dan memimpin perubahan peradaban Nusantara, menjadi lebih baik dibanyak bidang; Budaya, Politik, dan Ekonomi. Dan itu Nampak jelas dimulai disisa waktu tahun 2024 ini,” tegasnya.
Menurut keterangan Ki Aris dan Ki Ahmad (Sekretaris Panitia pelaksana), bahwa di Kirab Tumpeng Agung Nusantara ke-13 ini, peserta yang terlibat sekitar 2000 peserta, dari berbagai kalangan, datang dari seluruh wilayah Nusantara.
Yang istimewa kali ini bahwa para Raja, Sultan, Ketua Adat se Nusantara, sejumlah 48 lembaga sudah terkonfirmasi untuk hadir, pada 25 – 27 Juni 2024 nanti.
Mereka berkenan mengikuti semua rangkaian acara mulai, piuning, jamasan, hingga acara puncak yakni Ritual Agung Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong. Start dari Situs Bale Kambang Desa Modangan, hingga finish di Candi Palah Penataran, Desa Penayaran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar .
“Acara ini sebenarnya terbuka untuk umum, walau tanpa undangan resmi, siapa pun yang merasa terpanggil demi Kebangkitan Generasi Muda Nusantara dan Demi Kemajuan Peradaban Bangsa dan negara kita. Semoga menginspirasi, seperti jalannya matahari yang terbit dari timur menuju arah peradaban yang mencerahkan,” pungkas Ki Aris Sugito, menutup wawancara dengan awak media www.beritamadani.co.id. (Tim Publikasi LP2BN).