Kota Malang, www.beritamadani.com – Hutan Kota Malabar merupakan hutan kota yang ada sejak Pemerintahan Belanda. Hutan tota tersebut merupakan lahan terbuka, yang juga berfungsi sebagai resapan air hujan di wilayah sekitarnya.

Keberadaan Hutan Kota Malabar yang terletak di Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, saat ini terjaga dengan baik. Hutan kota tersebut yang memiliki luas 1.79 Ha. Pengelolaanya dibawah pengawasan Bidang Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.

Hutan Kota Malabar memiliki beragam vegetasi yang tumbuh subur, dan menjadi rumah bagi aneka spesies burung. Untuk mendalami ekosistem apa yang ada di dalamnya, sejumlah Siswa SMS Negeri 4 Malang, bersama Komunitas Malang Rungokno, melakukan kegiatan SIRPU yang merupakan akronim dari observasi, rekam, dan pelajari burung urban, pada Selasa (2/5/25).

Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan eksplorasi lapang, pemasangan alat biokustik, pengamatan, diskusi, dan menyimpulkan hasil dari pengamatan.

Hasil dari pengamatan tersebut terekam 11 spesies, yaitu; Cekatak Sungai, Bandol Jawa, Caladi Ulam,Cinenem Jawa, Gereja Erasia, Burung Madu Sriganti, Cipoh Kacat, Wiwik Uncuing, Wiwik Kelabu, Cucak Kutilang, dan Merbah Cerukcuk.

Dengan banyaknya burung yang hidup di Hutan Kota Malabar, menunjukkan bahwa di sekitar hutan kota, memiliki kualitas udara yang relative baik.

Jadi tujuan SIRPU ini adalah untuk mengenalkan biodiversitas di Kota Malang melalui bioakustik khususnya pada burung urban.

Disisi lain, juga untuk mengenal burung yang berada di Hutan Kota Malabar, serta melakukan konservasi untuk menjaga ekosistem kota. Hutan Kota merupakan paru-paru kota yang berfungsi untuk menjaga suhu kota agar tetap sejuk. (DLH-Jo)