Blitar, www.beritamadani.com – Walaupun pada siang hari udara terasa sangat panas menyengat di sekitar Pelataran Candi Palah Panataran pada Kamis, 27 Juni 2024, pukul 12.00 WIB, nyatanya tidak mengurangi semangat para peserta KTAN XIII datang dari berbagai kota. Utusan dari DPC LP2BN Kota Surabaya, mengirim 1 bus berplat merah, DPC Malang Raya 50 personil dengan 6 kendaraan R4, menyusul DPC Tulungagung, Kediri Raya, Nganjuk, dan kota-kota lain di seputar Jatim. Mereka berjubel bersama utusan Para Raja Sultan se-Nusantara.
Hadir Maha Raja Sri Wijaya beserta Permaisuri, Utusan Galuh Pakuwon, Konsorsium Raja Sultan Jayakarta, Konsorsium LKPAKSI, Utussn Sultan Malaysia, Siak, Utusan Mangkunegaran, Solo, Utusan Ratu Adil dari Yogyakarta yang nyamar jadi kuli bangunan, Utusan UNESCO, Irian Jaya, dan masih banyak petinggi-petinggi Kedaton, dan Para Pinisepuh lainnya.
“Tahun ini Kirab nya tambah tertib dan tambah sakral, dengan ditandai perubahan alam secara mendadak. Langit tiba-tiba mendung dan butiran air seolah-olah seperti Siraman Air Surga 7 bidadari yang ditebar dari Bokor Kencono,” komen tokoh masyarakat lokal yang berbaur nonton di pertigaan depan area parkir kompleks candi.
Ki Eko Purbodiningrat dari Mojokerto sebagai Pimpinan Brahmana Kirab, yang didampingi Romo Mangku dari Bali, membawa Gunungan diapit 2 Gunungan yang tahun ini giliran 2 Pendiri Yayasan KEBANGKITAN NUSANTARA RATU ADIL, Ki Sepuh Suryo dan Ki Sintang Subarjo,menyerahkan Bergodo Kirab kepada Romo Pinandhito Lokmin, Brahmana Raja yang memimpin Kasepuhan Rabut Palah Panataran Agung. Setelah serah terima lalu Bregodo berjalan rapi dan khidmat menuju Altar suci di Sitinggil yang berada di Candi Induk Penataran berada di ujung paling timur area candi.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah nyengkuyung acara Kirab Tumpeng Agung ke-13 tahun ini. Kepada semua utusan Raja Sultan se-Nusantara, utusan DPC LP2BN se-Indonesia, para tamu undangan, Pemerintah Kab.Blitar, juga masyarakat sekitar yang telah membantu demi kelancaran Dharma Bhakti kepada leluhur kita,” ucap Nyi Ridha PITUlungagung dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia.
“Luar biasa, tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Para Raja dan Sultan se-Nusantara didampingi para pimpinan lembaga adat, Kasepuhan Kedhaton, dan pimpinan lembaga yayasan kebudayaan, yang tidak bisa saya sebut-satu persatu saking banyaknya, dan ternyata saya baru tahu juga bahwa ada kurahg lebih 170 lembaga kerajaan kasultanan yang masih eksis di Nusantara ini, dan 70 persen hadir di sini. Tepuk-tangan kasih semangat untuk para Raja Sultan yang hadir di sore hari ini,” ucap Ki Aris Sugito Ketum LP2BN dalam sambutannya.
“Selanjutnya saya panggil Ki Ageng Jontor Siswanto, untuk naik panggung. Memimpin pembacaan Sumpah HAMUSTI BUDAYA NUSANTARA, sebagai janji suci kita yang akan kita ikrar kan kembali bersama seluruh hadirin tamu kehormatan. Setuju?” tantang Ki Aris, lalu dijawab serempak setuju.
Hadirin dimohon berdiri untuk bersama- sama mengucap SUMPAH HAMUSTI BUDAYA NUSANTARA, dipimpin oleh Ki Ageng Jontor Siswanto, Sekjen LP2BN.
Pelaksanaan KTAN ke XIII yang dimulai pukul 12.00 WIB tersebut berakhir pukul 18.00 (mundur satu jam dari rencana berakhir pukul 17.00WIB) karena sesi sambutan wakil Para Raja Sultan naik panggung 4 orang dan masing-masing saking semangatnya, memberi sambutan.
“Luar biasa, ini kesan saya mengikuti KTAN ke XIII. Saya Sultan Siak, datang jauh-juh dari dari Kepri, sangat bangga bisa bersama saudara-saudara saya ribuan orang dari berbagai suku ras agama kumpul di Candi Palah Panataran Agung, wow…saya sangat bersyukur,” ungkap Datuk Raja Siak, saat diwawancarai awak media BMK grup, selesai acara menjelang magrib.
“Semoga ini menjadi menambah semangat saya memperjuangkan hak ulayat kami di Siak. Ingat, Leluhur saya dulu adalah penyumbang Dana terbesar untuk berdirinya NKRI ini. Mengapa sekarang kami di kecewakan diterlantarkan?” ungkap Datuk Raja Siak tersebut dengan nada serius dan suara menggelegar.
Rangkaian acara KTAN ke XIII, 27 Juni 2024, ini ditutup dengan agenda Sarasehan Budaya dengan tema Wiring Kuning Jumedhul Ing Wetan di Istana Gebang, Jln. Sultan Agung Kota Blitar. Dilaksanakan Pukul 19.30 s.d 23.00 WIB.
Dan sebelumnya juga digelar Wayang Purwa semalam suntuk pada, 26 Juni 2024, berakhir pukul 03.45 WIB Tgl 27 Juni 2024, dinihari.
Pagelaran wayang kulit yang dinanai oleh Yayasan Kebangkitan Nusantara Ratu Adil tersebut mengambil 2 lakon sekaligus: Sesaji Raja Surya dan Wahyu Makutha Rama, dengan Ki Dalang Romo Pinandhito Lokmin dan Ki Danu Putro Romo.
“Dengan diberkati Wahyu Makutha Rama tersebut diharapkan Para Jago WIRING KUNING dari segala penjuru siap pilih tanding memimpin KEBANGKITAN NUSANTARA, RATU ADIL dari segala bidang untuk masa depan Nusantara kembali jaya,” ungkap Ki Sepuh Surya dan Ki Sintang Subarjo, mengakhiri wawancara ini. ( Ki Ageng Jontor Siswanto, Ki Condro Nur Cahyo)