DLH Kota Malang Berikan Apresiasi 5 RW Peraih Penghargaan Proklim

Kota Malang, www.beritamadani.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memberikan apresiasi kepada 5 (lima) lokasi yang ikut serta dalam Proklim (Program Komunitas untuk Iklim). Lima lokasi tersebut yaitu RW 02 Kelurahan Arjosari kategori Utama Trophy, RW 03 Kelurahan Kota Lama kategori Utama, RW 13 Kelurahan  Madyopuro kategori Utama, RW 02 Kelurahan Arjowinangun Kategori Utama dan RW 09 Kelurahan Arjowinangun Kategori Utama.

“Sejauh ini sudah terdapat 33 Lokasi Proklim di Kota Malang. Pada tahun 2025, terdapat 5 lokasi dan apresiasi yang sangat membanggakan tentunya dapat kita berikan kepada RW 02 Kelurahan Arjosari yang mampu memperoleh Proklim Kategori Trophy, dimana kategori tersebut hanya diberikan kepada 50 lokasi se-Indonesia,” tutur Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang saat membuka kegiatan Forum Aksi Iklim dan Pembinaan Program Komunitas untuk Iklim (PROKLIM) Tahun 2025 di Hotel Santika Premiere Malang. Rabu (26/11/2025)

Kegiatan yang diikuti oleh 68 orang terdiri dari unsur pendukung Proklim 2025, pelaku usaha dan akademisi bertujuan untuk menghimpun para peserta Proklim Kota Malang untuk membahas strategi aksi iklim berkelanjutan. “Di sisi lain bertujuan untuk memperkuat pembinaan komunitas iklim, menyediakan ruang berbagi praktik untuk pelaksanaan Proklim, mensinergikan Proklim dengan kebijakan daerah serta memfasilitasi pemantauan keberlanjutan aksi iklim yang dilakukan di Kota Malang,” jelas Raymond.

Dikatakannya, keikutsertaan Proklim ini  diharapkan akan mengalami peningkatan setiap tahun. “Selain itu, harapan kami setiap kelurahan mampu minimal memiliki satu Proklim. Apabila hal tersebut berjalan, maka setidaknya permasalahan lingkungan hidup di tingkat tapak dapat tertangani dan dapat mewujudkan lingkungan semakin lestari,” jelas Raymond.

Menurutnya, meskipun berbagai komunitas iklim dan kampung iklim telah tumbuh dan berkembang di Kota Malang tetap diperlukan wadah untuk memastikan koordinasi multi pihak, sinkronisasi program, peningkatan kapasitas, pemantauan capaian serta pembinaan yang berkelanjutan. “Oleh karena itu, penyelenggaraan Forum Aksi Iklim dan Pembinaan Program Komunitas untuk Iklim Kota Malang ini dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat konsolidasi, fasilitas dan dukungan berkelanjutan terhadap aksi iklim,” ujarnya.

Selain itu, diharapkan melalui kegiatan tersebut mampu memperkuat peran komunitas iklim selaras dengan visi misi, arah kebijakan daerah dan peran pembina Kepala Daerah sebagai Pembina Proklim. “Penting pula disampaikan bahwa Bapak Walikota Malang berperan sebagai Pembina Proklim sehingga memiliki tanggungjawab strategis untuk mendorong, menguatkan dan memperluas partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Proklim di seluruh wilayah Kota Malang,” terang Raymond

Dalam kesempatan tersebut, Raymond mengatakan bahwa perubahan iklim telah menjadi tantangan global yang berdampak pada peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, frekuensi bencana  hidrometeorologi serta meningkatnya kerentanan sosial dan ekologis.

“Kota Malang merupakan kota yang berkembang pesat juga menghadapi dampak tersebut. Diantaranya penurunan kualitas air dan udara, berkurangnya ruang terbuka hijau serta peningkatan volume sampah. Maka, kondisi ini menuntut langkah mitigasi dan adaptasi yang lebih terarah, sistiamtis dan berkelanjutan,” terang Raymond.

Ia menambahkan bahwa saat ini Kampung Iklim telah bertransformasi menjadi Program Komunitas untuk Iklim (Proklim) sebagai program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan telah memperluas jangkauannya. Tidak hanya berdasarkan wilayah administrati saja tetapi juga wilayah kerja komunitas secara terorganisir dan berkelanjutan.

Apresiasi juga diberikan Walikota Malang, Wahyu Hidayat. Orang nomor satu Kota Malang tersebut menilai bahwa kelima RW tersebut telah konsisten dalam menjalankan Proklim. “Pemberian penghargaan ini merupakan apresiasi kepada masyarakat yang telah menjaga kelestarian lingkungan. Penghargaan ini bukan sekedar seremonial semata, tetapi bukti kerja keras warga di tingkat RW yang telah menjalankan Proklim,” jelas Wahyu. (Mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top