
Malang, www.beritamadani.com – Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., menyerahkan langsung piagam penghargaan dan piala kepada para pemenang lomba kelurahan tahun 2025 bersamaan dengan pelaksanaan apel pagi ASN Pemkot Malang di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (21/4/25).
Kelurahan Bunulrejo keluar sebagai juara dalam lomba ini, disusul Kelurahan Tasikmadu sebagai pemenang kedua dan juara ketiga diraih Kelurahan Bandungrejosari. Atas Raihan ini, Kelurahan Bunulrejo menjadi perwakilan Kota Malang dalam ajang Lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Wali Kota Wahyu mengapresiasi tiga kelurahan yang berhasil meraih juara dalam Lomba Kelurahan Tingkat Kota Malang Tahun 2025. Menurutnya, Lomba Kelurahan ini harus menjadi motivasi bagi lima puluh tujuh kelurahan di Kota Malang untuk terus, berkembang, aktif, terus inovasi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Wali Kota Wahyu juga berpesan kepada seluruh kelurahan di Kota Malang agar memaknai lomba ini tidak sebagai ajang menang atau kalah, melainkan sebagai proses pembelajaran, evaluasi, dan pembenahan berkelanjutan. Selain itu Wali Kota Wahyu juga menyebut agar lomba dimaknai sebagai momen menguatkan semangat kebersamaan karena kemajuan tidak bisa diraih sendirian, melainkan melalui kekompakan dan kerja sama lintas sektor serta sebagai momen memperkokoh komitmen untuk membangun daerah dari tingkat paling dasar, yaitu kelurahan.

“Banyak aspek yang dinilai, hampir keseluruhan dalam tata kepemerintahan. Terkait, administrasi, koordinasi, bagaimana pengelolaan di tingkat RT/RW, kolaborasi dan keterlibatan dengan Babinsa dan Babinkamtibmas, serta bagaimana pelayanan-pelayanan yang diberikan Kelurahan untuk masyarakat. Termasuk dalam pengembangan inovasi dan partisipasi masayarakat,” beber Wali Kota Wahyu.
Selanjutnya, menanggapi persiapan untuk mengikuti Lomba Desa/Kelurahan di tingkat provinsi, Wali Kota Wahyu berharap Kelurahan Bunulrejo dapat mengangkat potensi dan keunikan kelurahan. “Dari Provinsi ada juknas dan juknis, kami upayakan agar tetap optimal dalam memenuhi persyaratan itu. Namun akan tetap kami poles dan kami dorong agar ada poin keunikan yang membedakan dengan Kabupaten/Kota yang lain. Karena saya yakin, dalam penilaian ada hal lain yang bisa menjadi poin tambahan. Maka saya dorong agar ada sesuatu yang berbeda yang diangkat,” bebernya.

Sebagai informasi, Lomba ini dilaksanakan secara bertahap sejak Januari lalu hingga pertengahan April 2025. Tahapan pertama adalah evaluasi tingkat Kelurahan, kemudian penilaian di tingkat kecamatan dan terakhir penilaian di tingkat Kota. Serta terdapat 50 lebih indikator penilaian; mulai dari bidang pemerintahan, kewilayahan, hingga kemasyarakatan. Kategori penilaian antara lain aspek administratif, pemaparan dan klarifikasi di lapangan. (yuni)