
Malang, www.beritamadani.com – Sejak Jumat lalu, ratusan atlet sepatu roda dari berbagai penjuru Indonesia beradu kecepatan di ajang Kejuaraan Sepatu Roda Tingkat Nasional Piala Wali Kota Malang XII 2025.
Tahun ini, kejuaraan yang digelar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Kota Malang tersebut diikuti 56 klub dengan total hampir 600 peserta. Mereka datang dari berbagai daerah, mulai dari Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Makassar, Mataram, Dompu, hingga Bengkulu.
Efek Ganda untuk Pariwisata dan Ekonomi Kota Malang.
Hadir menyaksikan race, Wali Kota Wahyu Hidayat mengapresiasi gelaran ini. Selain menjadi ajang olahraga nasional, menurutnya ini juga memberi dampak ekonomi dan pariwisata.
Menurut orang nomor satu di Pemkot Malang ini sangat apresiasi karena cara seperti ini memberi banyak dampak untuk banyak sektor.

Hal ini didasari dengan banyaknya peserta yang datang bersama keluarga. Selain ikut lomba, Wahyu menilai mereka juga menikmati wisata dan kuliner Kota Malang.
Pak Mbois juga mengatakan rencana Kota Malang menggelar maraton sepatu roda sejauh 42 km, yang menurutnya akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Binpres Perserosi Kota Malang, I Gusti Gede Kethut Dodi Suyasa menjelaskan kejuaraan ini terbagi dalam beberapa kelas dan kategori. Mulai KU A–KU D standar dan speed, Junior Jumpsuit Speed, Senior Marathon, hingga kategori Pemula yang selalu menjadi kelas paling ramai.
Untuk juara nasional diperbolehkan ikut dalam kategori dalam kategori yang mereka belum memegang medali PON.
Dukungan Penuh dan Harapan Punya Lintasan SendiriSementara itu, Ketua Umum Perserosi Kota Malang, Erman Hernadi bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini berkat dukungan Pemerintah Kota Malang yang mempermudah perizinan hingga acara terselenggara dengan baik. Meski begitu, ia berharap ke depan Kota Malang memiliki lintasan khusus agar event ini bisa digelar lebih besar tanpa perlu menutup jalan.

Hal yang sama juga disampaikan Penasihat Perserosi, Agus. Ia menilai perkembangan sepatu roda di Kota Malang sangat pesat. Jumlah klub terus bertambah, bahkan sudah ada atlet Malang yang meraih emas di PON.
Menurut Agus Badak sapaan akrabnya, lintasan jalan seperti di Kertanegara justru memberi tantangan tersendiri bagi atlet karena berbeda dengan venue tertutup pungkas Agus. (yuni)