
Malang, www.beritamadani.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mendukung dan memberikan apresiasi terhadap aksi penanaman pohon yang digelar oleh Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Malang Raya. Kegiatan ini dilaksanakan di area TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) UPT Pengelolaan Sampah, Jalan Rawisari Kota Malang. Sabtu (18/10/2025).
Kepala Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa gerakan ini merupakan bentuk mitigasi bencana terhadap perubahan iklim. “Kami mendukung penuh aksi penanaman pohon ini. Upaya untuk pencegahan bencana sekaligus sebagai upaya penambahan Ruang Terbuka Hijau dan penunjang kawasan perkotaan,” terang Raymond sapaan karibnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang ini mengungkapkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh HPAI telah mendapatkan bantuan dari Norwegia. “Aksi ini diikuti oleh pelajar dan guru sebanyak 200 peserta. Kemudian, perwakilan pensiunan guru, pegiat lingkungan, praktisi lingkungan, dunia usaha dan industri,” ujarnya
Dirinya berharap melalui aksi penanaman pohon ini dapat menjadikan kawasan TPA Supiturang lebih rindang dan sebagai bentuk mitigasi terhadap perubahan iklim.
Di tempat yang sama, Ketua HPAI Malang Raya Sulaiman Sulang mengungkapkan bahwa pihaknya dipercaya oleh Kementerian Kehutanan melalui skema layanan dana masyarakat untuk lingkungan dan mengimplementasikan program tersebut melalui aksi penanaman pohon.
“Kami memilih TPA Supiturang sebagai area penanaman karena kami tidak mau seperti TPA yang diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional, dimana TPA tersebut longsor dan banyak rumah hanyut,” beber Sulaiman Sulang.

“Jadi, kami dari komunitas lingkungan ingin melakukan mitigasi dan mengantisipasi jangan sampai terjadi bencana,” tegasnya.
Ia menyebut, bahwa yang ditanam pada hari ini sebanyak 500 pohon dan akan ada tahap kedua juga 500 pohon. “Jadi, total ada 1.000 pohon dengan jenis pohon Tabebuya, Pule dan Mahoni,” ungkap Sulaiman Sulang.
Dikatakannya, untuk lahan yang ditanami sebanyak 2 hektar dari area TPA Supiturang dengan ditanami pohon keras. “Kemarin sempat ada perdebatan, kenapa memilih pohon keras bukan pohon berbuah. Jawabannya karena kami ingin mitigasi bencana untuk TPA Supiturang,” pungkas Sulaiman Sulang. (Mar)