December 6, 2023

WWW.BERITAMADANI.COM

Pergantian Tahun Museum Ganesya dan Gubug Wayang Sajikan Tari Anoman Obong dan Keris Dance di Malang Night Paradis

Malang, www.beritamadani.com – Menjelang pergantian tahun 2022-2023 Museum Gubug Wayang dan Museum Ganesya menyajikan dua tarian yang sangat memukau, tarian yang disajikan adalah Keris Dance dan Anoman Obong. Acara ini digelar di Malang Night Paradise (MNP) yang merupakan satu grup dengan Hawai Waterpark yang berlokasi di Kota Malang.

Sementara itu Zura Nurja Ana, selaku Direktur Museum Gubug Wayang, saat diwawancarai www.beritamadani.com menerangkan bahwa Tari Keris ini merupakan tarian dari Bali yang menjadi satu bagian dengan Tari Barong. Tari Keris memiliki latar belakang untuk menunjukan bahwa di dunia ini terdapat dua hal unsur penting yaitu kebajikan dan kebatilan. Dua hal tersebut selalu berlawanan bahkan terjadi pertengkaran antara keduanya. Dimana kebajikan yang disyaratkan melawan kebatilan, tetapi disatu sisi kebatilan tak mau kalah pula.

Tari Keris (Kris Dance), dimana para penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing, menggambarkan kebatilan melawan kebajikan, yang pada akhirnya dimenangkan oleh kebajikan.

Sedangkan Anoman Obong menurut Zura, tarian ini mengisahkan Sang Hanuman yang menjadi duta diplomasi Negeri Ayodya ke Negeri Alengka yang merundingkan solusi penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana (Raja Alengka). Akan tetapi justru Hanoman ditipu, diikat, dan dibakar. Karena kesaktiannya, Hanoman tidak tewas tapi justru mengamuk dan membakar Ibu Kota Alengka dengan api yang dimaksudkan untuk membakar tubuhnya. Di pihak Alengka banyak jatuh korban.

Perjalanan Sri Rama mencari Sinta yang diculik oleh Raja Raksasa bernama Rahwana telah sampailah di Kerajaan Kiskenda. Sugriwa Raja Wananara dari Kerajaan Kiskenda menyatakan kesediaannya untuk membantu Sri Rama. Sugriwa mengutus senopati andalannya yaitu Anoman Si Kera Putih, untuk melaksanakan misi membantu pencarian keberadaan Sinta. Dengan gagah berani Anoman pergi menjelajah menembusi hutan dan menapaki gunung-gunung mencari jejak serta petunjuk dimanakah Sinta berada. Ketika sampai di tepian Samudera, Anoman bertemu dengan Garuda Sempati seekor raksasa yang berwujud burung tanpa bersayap, kakak dari Garuda Jatayu yang telah tewas ketika berusaha menolong Sinta saat diculik Rahwana. Garuda Sempati memberikan petunjuk bahwa Sinta tengah ditawan di Kerajaan Alengka. Anoman pun langsung bergegas menyeberangi samudera menuju ke Alengka.  Di sebuah taman di Kerajaan Alengka, tampaklah sesosok perempuan nan cantik jelita. Pancaran indah dari paras ayunya telah membuat semua bunga-bunga yang tumbuh di taman Argasoka, tertunduk malu kehilangan pamornya. Perempuan itu adalah Sinta, yang kini sedang larut termenung dalam kesedihannya, terpisah dari sang kekasih hati dan menjadi tawanan dari seorang raja raksasa. Dayang-dayang keputren berusaha menghibur kebekuan hatinya dengan menyuguhkan tari-tarian dan tetembangan, namun seolah senyum begitu mahal untuk dapat tertoreh di bibir indahnya. Dari balik pohon-pohon besar yang tumbuh di taman Argasoka, tiba-tiba muncullah seekor kera putih yang berloncatan lincah menuju ke arah Sinta. Sinta dan para dayangnya ketakutan. Ketika Anoman menunjukan sebuah cincin yang sengaja dititipkan oleh Rama, maka Sinta pun paham bahwa kera putih tersebut adalah utusan dari Sri Rama. Pertemuan antara Anoman dan Sinta ternyata diketahui oleh Rahwana. Rahwana pun terbakar angkara murka, amarahnya meledak-ledak tak terkendali, tak ingin begitu saja melepaskan Sinta dari cengkeramannya. Rahwana segera memerintahkan Indrajit untuk menangkap dan membunuh Anoman. Pertempuran pun tak terelakkan antara sepasukan raksasa yang dipimpin Indrajit melawan Anoman. Berbagai senjata diarahkan ke tubuh Anoman, namun ia begitu lincah berkelit berloncatan kesana-kemari. Indrajit melepas senjata pamungkasnya yaitu panah Nagapasa.

Ketika Panah Nagapasa terlepas dari busurnya, maka menjelmalah anak panah itu menjadi ribuan ular yang membelit tubuh anoman. Anoman bersiasat untuk pura-pura tak mampu melepaskan diri dari belitan panah sakti tersebut. Anoman dibawa ke tengah Alun-alun Kerajaan Alengka untuk dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Para Raksasa bersorak liar dan menari-nari kegirangan sambil menumpukkan kayu-kayu kering di sekitar tubuh Anoman. Upacara kematian segera dilaksanakan, namun Anoman tetap tenang menghadapi semua itu. Sorak-sorak buto-buto tersebut makin membahana ketika api sudah mulai dinyalakan. Tubuh Anoman seolah menghilang ditelah kepulan asap dan kobaran api. Kegirangan bala tentara Indrajit menjadi kepanikan dan huru hara ketika Anoman melesat dari kobaran api yang ternyata tak mampu membakar dirinya. Anoman mengamuk mengerahkan seluruh tenaga, ber-tiwikrama menerjang semua pasukan Indrajit serta membumihanguskan Kerajaan Alengka.  Kemegahan Alengka musnah ditangan Anoman. Alengka terbakar hebat dan semuanya bangunannya porak-poranda. Bala tentara raksasa Alengka kocar-kacir diserang oleh sepasukan kera-kera sakti dari Kiskenda. Setelah berhasil meluluh-lantakkan Alengka, Anoman kembali menghadap Sri Rama untuk menyampaikan kabar gembira tentang keselamatan Sinta. Bersama Anoman, Sri Rama segera menuju ke Alengka hendak menjemput Sinta. Rahwana tentunya tak tinggal diam begitu saja. Maka terjadilah pertempuran hebat antara Rama dan Rahwana yang berakhir dengan kematian Rahwana. Kekalahan Rahwana menjadi akhir dari drama penculikan Sinta. Rama pun berhasil membawa pergi Sinta dari cengkraman Alengka. Dan kisah-kisah baru antara Rama dan Sinta belum berakhir begitu saja. Peristiwa-peristiwa lainnya masih menanti mereka diluar gerbang Alengka. Peristiwa-peristiwa dalam lakon lain di Ramayana.

Sementara Rina, salah satu pengunjung yang berasal dari Semarang saat di tanya mengatakan sangat terpukau sekali dengan suguhan yang di sajikan oleh Museum Gubug Wayang dan MNP. Rina sengaja berlibur bersama keluarga ke MNP untuk merayakan pergantian tahun 2022-2023 dan yang menjadi sasarannya adalah MNP.

“Kami bersama keluarga memang sudah merencanakan untuk berlibur ke MNP untuk memperingati pergantian tahun, dan saya sangat terpukau dengan sajian tari ini” pungkas Rita. (Yuni)