

Kabupaten Kediri, www.beritamadani.com – Dalam rangka hari jadi Kabupaten Kediri ke-1218, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar pagelaran wayang krucil secara virtual di Balai Desa Menang Kecamatan Pagu pada Kamis malam 31/3/2022. Pagelaran wayang ini dibawakan oleh Ki Dalang Harjito Mudho Darsono dengan mengambil lakon “Bancak Doyok Mbarang Jatur” (Babat Panji atau Babat Tanah Jawi).
Hadir dalam acara ini Muspika Pagu, perwakilan Budayawan dan beberapa Pelaku Seni Kabupaten Kediri, perwakilan Tokoh Masyarakat Desa Menang (BPD) dengan prokes ketat. Selain tamu undangan benar-benar tidak diperkenankan masuk area balai desa tempat penyelenggaraan pagelaran wayang ini.
Acara dimulai tepat pukul 20.00 WIB, diawali dengan sambutan Bupati Kediri melalui Camat Pagu, Moch. Imron, S.sos.MM. mengatakan bahwa, “Rangkaian agenda acara HUT Kabupaten Kediri ini sudah dimulai sejak tanggal 25 Maret 2022 yang lalu dengan berbagai ragam acara ceremonial dan kegiatan lainya. Terimakasih pada warga masyarakat Kabupaten Kediri telah mengikuti semua aturan pemerintah yang selama dua tahun ini terkena pandemi Covid-19. Sudah mengikuti Vaksin (1 dan 2 juga 3 Boster) sehingga kesadaran yang tinggi untuk meningkatkan herd Immunity”.
“Dikesempatan acara penutupan atau pamungkas hari ulang tahun Kabupaten Kediri yang kaya akan budaya, patut untuk kita sama-sama lestarikan sebagai aset seni budaya nusantara seperti melestarikan adanya wayang krucil, wayang kulit, jaranan, seni tari dan lainya. Semua itu merupakan aset yang dimiliki Kabupaten Kediri”, ungkapnya.


Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo.SE.MM. saat ditemui awak www.beritamadani.com menyampaikan, “Kami mohon maaf, pagelaran wayang krucil harus dilaksanakan secara virtual (live streaming) oleh Dinas Kominfo Kabupaten Kediri. Karena keterbatasan untuk tidak banyak penonton atau kerumunan walaupun kita sama – sama menjaga jarak demi kesehatan kita bersama”.
Secara singkat lakon ini mengisahkan perjuangan Bancak dan Doyok abdi Kerajaan Jenggolo menemani Raden Panji Asmorobangun untuk mencari sekar kedaton Dewi Ragil Kuning. Sebagai ikhtiar cara mencari Dewi Ragil Kuning, mereka menyamar menjadi kru pertunjukan mbarang jantur yang merupakan seni pertunjukan disukai masyarakat saat itu.
Ternyata dalam penyamaran tersebut Dewi Ragil Kuning mengetahui pemain barang jantur itu adalah Raden Panji Asmorobangun. Begitu sebaliknya, raden panji mengetahui salah satu penonton yang menyamar menjadi orang biasa itu adalah dewi Ragil Kuning.
Akhirnya mereka bertemu, kendati demikian mereka harus mempertahankan cinta dengan pertempuran karena kerajaan jenggolo diserang oleh Raja Asing.
Cerita ini begitu menarik karena mengangkat sisi keromantisan, kesetiaan dan patriotisme mempertahankan negara dari keberangasan orang asing yang ingin merebut negara.
Tidak kalah pentingnya seperti apa yang disampaikan oleh Ki Dalang Harjito ditengah – tengah cerita, semua pelaku seni selama dua tahun setengah tidak dapat beraktivitas alias sama sekali tidak bekerja. Nah dengan pagelaran ini kesempatan untuk berekspresi bersama para pelaku seni pengrawit bisa tampil walupun waktu hanya dua jam setengah. Kita tetap menjaga dengan protokol kesehatan .
Sebagai informasi kegiatan ini disiarkan secara virtual melalui youtube chanel dhito pramono karena masih dalam kondisi pandemi. Tujuannya penonton dapat menyaksikan dirumah tanpa harus datang ke lokasi pentas. Para undangan hadir dalam jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. (Cak Panggah – Kominfo Kab. Kediri)
Reporter : Cak Panggah
Editor : Widya