September 21, 2023

WWW.BERITAMADANI.COM

PAGELARAN “SENJA” SENI JARANAN KEDIRI DITAMPILKAN SECARA LIVE STREAMING

Kediri, www.beritamadani.com – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri mengadakan Pagelaran “SenJa” Seni Jaranan Kediri ini bertempat di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri dengan menggunakan protokol kesehatan ketat dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Acara ini disiarkan secara live streaming youtube selama dua hari. Hari Sabtu, 20 Nopember 2021 dan hari Minggu, 21 Nopember 2021 dengan menampilkan beberapa grup jaranan yang ada di Kediri.

Hari Sabtu, 20 Nopember 2021 live streaming dimulai pukul 09.00 wib sampai dengan pukul 17.00 wib, menampilkan beberapa grup seni jaranan antara lain Turonggo Putro  Sakti Utomo, Suryo Putro Budoyo, Setyo Budoyo, Cahyo Turonggo Mudo dan Tamtomo Sardulo Mudo.

Sedangkan hari Minggu, 21 Nopember 2021 live streaming dimulai pukul 12.00 wib sampai dengan pukul 15.30 wib, menampilkan beberapa grup seni jaranan antara lain Joyo Saputro, Ki Jati Moyo dan Satrio Putro. Kemudian dilanjutkan lagi pukul 19.30 wib sampai dengan pukul 21.30 wib dengan menampilkan grup PASJAR & Mego Budoyo serta Asri Kartiko Budoyo.

Saat dikonfirmasi awak www.beritamadani.com Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Ir. Adi Suwignyo, M.Si. menyampaikan bahwa, “Agenda hari ini adalah live streaming jaranan yang dinamakan “SenJa” Seni Jaranan Kediri. Dimana nanti ada dua hari yang akan dimainkan 10 grup jaranan diambil satu-satu per kecamatan. Ini menandakan bahwa Mas Bup konsen betul dengan kesenian bahwa seni dalam keadaan pandemi  tetap eksis walaupun tidak ada penontonnya tapi mengguanakan live streaming. Mudah-mudahan dengan adanya seni jaranan ini bisa berpengaruh terhadap kesenian lain untuk dapat tampil seperti ini dengan protokol kesehatan ketat tentunya itu harus dilakukan. Jangan sampai tampil kemudian prokes nya lupa”.

Di tempat terpisah, Mbok Sablah salah satu pelaku seni mengatakan, “Semoga seni jaranan dihidupkan kembali. Entah itu satu gagrak atau dua gagrak biar orang seni tidak terlalu stres, ekonomi pun lancar. Bahkan saya sendiri sebagai kawulo seni membelikan susu untuk cucu saja sampai tidak kuat”.

“Saya berterima kasih kepada Mas Dhito bahwa usulan pelaku seni bisa direalisasi seperti ini, saya gembira sekali. Semoga Mas Dhito berlanjut dan kawulo seni bisa berkembang seperti dulu. Harapan saya bisa lanjut grup yang lainnya, grup yang kecil-kecil yang tidak pernah main, tidak pernah tanggapan apalagi mau gebyak suro saja tidak mampu. Jangankan untuk jaranan, untuk makan saja istilah orang jawa kita aja dengap-dengap”.

“Semoga Mas Dhito mendengarkan keluh kesah kawulo seni dan seni dilancarkan kembali. Sedikit demi sedikit main walaupun siang saja. Ayo kita bersama-sama melestarikan seni dan membudayakan seni”, pungkas Sablah. (Red. BMK)